Design by Theme Junkie | Blogger Template by NewBloggerThemes.com

Mau Nyari Apa?

Cari Disini Ya!

IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)

Loading...

#blog-pager{font-size:normal}.showpageArea{font-family:verdana,arial,helvetica;color:#000;font-size:11px;margin:10px}.showpageArea a{color:#000;text-shadow:0 1px 2px #fff;font-weight:normal}.showpageNum a{padding:2px 8px;margin:0 4px;text-decoration:none;border-bottom:2px solid #5fb404;border-top:2px solid #5fb404;background:#effbf5}.showpageNum a:hover{border-bottom:2px solid #df01d7;background:#a9f5f2;border-top:2px solid #df01d7}.showpageOf{margin:0 4px 0 0}.showpagePoint{color:#fff;text-shadow:0 1px 2px #333;padding:2px 8px;margin:2px;font-weight:700;border-bottom:2px solid #5e610b;border-top:2px solid #5e610b;background:#5e610b;text-decoration:none}
Diberdayakan oleh Blogger.

Berlangganan

Blogger templates

Blogroll

Belajar Ekonomi; Biaya Peluang atau Opportunity Cost

  Menurut Paul A. Samuelson, Economics is the science of choice . Dalam setiap keputusan yang muncul di depan kita, apakah memutuskan untuk ...

Minggu, 30 April 2023

 


Dalam dunia ekonomi, terdapat berbagai teori dan konsep yang membahas tentang bagaimana masyarakat mengelola kekayaan dan mengatur kegiatan ekonomi. Salah satu teori yang menarik perhatian adalah "Paradox of Thrift" atau paradoks kekayaan yang dikemukakan oleh ekonom terkenal, John Maynard Keynes. Konsep ini menyoroti dampak paradoksal dari menabung secara berlebihan oleh individu atau masyarakat secara keseluruhan. Namun, dalam konteks keuangan Islam, terdapat aturan yang mengarah pada pemerataan kekayaan dan pengelolaan yang adil, salah satunya melalui konsep wakaf. Artikel ini akan menjelaskan hubungan antara paradoks kekayaan, teori Keynes, dan konsep wakaf dalam perspektif ekonomi Islam.

Paradoks Kekayaan dan Teori Keynes:

Dalam teori paradoks kekayaan, Keynes menjelaskan bahwa menabung secara berlebihan oleh individu atau masyarakat dapat memiliki dampak negatif pada perekonomian secara keseluruhan. Ketika orang-orang menabung lebih banyak, pengeluaran konsumsi menurun, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan permintaan agregat. Dampaknya adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan produksi, dan bahkan risiko resesi. Teori ini menyoroti pentingnya konsumsi yang cukup untuk menjaga kelancaran ekonomi.

Konsep Wakaf dalam Islam:

Dalam konteks keuangan Islam, terdapat prinsip-prinsip yang mengatur bagaimana kekayaan harus dikelola agar adil dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Salah satu konsep yang relevan adalah wakaf. Wakaf adalah bentuk investasi sosial yang melibatkan pengalihan kekayaan dan aset kepada umum atau amal yang bermanfaat. Prinsip wakaf melarang akumulasi kekayaan yang tidak adil pada segelintir individu, dan sebaliknya, mendorong distribusi kekayaan yang lebih merata. Melalui wakaf, kekayaan dialokasikan untuk tujuan sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan umum.

Hubungan antara Paradoks Kekayaan dan Konsep Wakaf:

Hubungan antara paradoks kekayaan dan konsep wakaf dapat dipahami sebagai upaya untuk mengatasi masalah akumulasi kekayaan yang tidak seimbang. Paradoks kekayaan mengingatkan kita tentang bahaya menabung berlebihan dan mereduksi konsumsi yang dapat berdampak negatif pada perekonomian. Di sisi lain, konsep wakaf dalam Islam mendorong pengelolaan kekayaan yang adil dan penggunaan yang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan mengalokasikan sebagian kekayaan untuk wakaf, individu dan masyarakat dapat berpartisipasi dalam upaya memertahankan keadilan ekonomi dan memperkuat pemerataan kekayaan. Dalam konteks ekonomi Islam, konsep wakaf berfungsi sebagai instrumen untuk memperbaiki paradoks kekayaan yang ditimbulkan oleh tabungan berlebihan.

Melalui wakaf, kekayaan yang diwakafkan tidak hanya disimpan secara pasif, tetapi digunakan untuk membangun dan memelihara fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, masjid, atau pusat pelayanan masyarakat. Dengan demikian, wakaf memungkinkan distribusi kekayaan secara efektif kepada seluruh masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu.

Konsep wakaf juga menggalang partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan kekayaan. Individu atau kelompok dapat menyumbangkan sebagian kekayaan mereka sebagai wakaf dan secara bersama-sama berkontribusi untuk membangun dan memelihara aset tersebut. Hal ini menciptakan ikatan sosial yang kuat dan membangun solidaritas dalam masyarakat.

Dengan menghubungkan paradoks kekayaan dengan konsep wakaf, kita dapat melihat bahwa dalam sistem ekonomi yang adil, kekayaan harus dikelola secara bijaksana dan digunakan untuk kepentingan umum. Tabungan yang berlebihan dan akumulasi kekayaan yang tidak adil dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi dan sosial. Melalui wakaf, konsep redistribusi kekayaan, kita dapat mencapai keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Dalam pandangan Islam, kekayaan adalah amanah dari Allah, dan setiap individu bertanggung jawab untuk menggunakan kekayaannya dengan bijak dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan sosial. Melalui pengimplementasian konsep wakaf, kita dapat menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat, serta membangun masyarakat yang adil dan berkelanjutan.

Pertanyaan terakhir, sudah siapkah tabunganmu yang bejibun itu kelak dihisab oleh Allah ta'ala? dari mana dapatnya dan dipergunakan untuk apa tabungan tersebut? Atau justru tidak digunakan untuk apa-apa tabungannya, hanya di akumulasi hingga banyak dan kita masuk kategori orang yang menahan hartanya dan tidak ikut serta memajukan ekonomi umat lewat wakaf? Wallahu a'lam bish-shawabi.

Sabtu, 01 April 2023

Puncak gunung merapi mengepulkan awan wedus gembel, pertanda siap memuntahkan lava panas. angin bergemuruh, petir menyambar luar biasa.

duar, duar, duar.

sejak seminggu yang lalu, pendakian ke gunung merapi sudah di tutup, karna kondisi di puncak yang tidak memungkinkan, sedang terjadi badai.

satria, pemuda 21 tahun. tanpa memperdulikan peringatan larangan mendaki, tetap nekat mendaki gunung merapi.

satria :" harus tetap mendaki, walaupun badai juga tidak masalah, sudah kadung janji". Ucap satria dalam hati.

dengan perlengkapan yang sudah disiapkan, satria tetap melanjutkan pendakian, satria mendaki lewat jalur kaliurang. Banyak petugas yang sudah berjaga-jaga di pos untuk menghentikan pendaki melalui jalur tersebut.

satria mengendap-endap sampai melempar batu ke arah berlawanan agar mengecoh penjaga di pos pendakian. dengan perlahan namun pasti satria mampu melewati pos keamanan dengan aman.

kompas yang ada di tas satria langsung diambil, kompas bidik. tidak sia-sia satria aktif dalam gerakan pramuka. langsung arahkan kompas bidik ke puncak merapi, ketemu derajat 230. ke arah utara. langsung kunci arah tersebut.

dengan pasti walaupun keadaan sekitar kurang nyaman, sedang badai. satria tetap berjalan sesuai jalur. sesekali satria istrahat untuk memakan cemilan yang sudah dibawa.

satria membawa misi yang sangat penting, sudah terlanjur janji dengan almarhum kakeknya, untuk menebar abu kakeknya di puncak merapi.

kakek satria, eyang wisnu, masih menganut agama hindu, baru dari genarasi ayahnya, banyak yang sudah muallaf. namun perbedaan agama tadi tidak mengurangi sedikitpun kecintaan eyang wisnu kepada satria.

suatu ketika pernah kejadian satria jatuh ketika bermain di jalan, dengan sigap eyang wisnu langsung menggendong dan menenangkan satria yang nangis tersedu-sedu. darah mengucur di kening satria, dengan tenang eyang wisnu mengusap luka tadi, kemudian berkata "cah lanang ojo gampang nangis, kuat yo le. Sesuk simbah tukoke es krim"

"huuuu,huuuu, loro mbah, loro banget, kui tenan yo mbah, tumbaske es krim, sing okeh".

"Iyo, tenan. menengo, iki yo wis mandeg le, ora ngucur meneh getihe".

1 tahun lalu eyang wisnu di vonis kanker oleh dokter, stadium 4. Sudah menjalani kemoterapi beberapa kali. Satria berulang kali mengantar kakeknya sekolah. Sedih rasanya, kakek semakin kurus, tidak selincah dulu. 

"Satria ngenteni rene yo mbah, ijin dulu kuliahnya, oleh yo mbah?" minta ku pada kakek

"Le, mangkat kuliah rono. simbah dewea ra popo?'

Begitulah Eyang Wisnu, selalu kuat menanggung semuanya sendiri...

                                                ---To Be Continued---