Profil Ambalan Saifuddin Qutuz
Gugus depan 01.281
Pangkalan SMAIT Assyifa Boarding
School Wanareja
A. Selayang Pandang Ambalan Saifuddin
Qutuz
Ambalan saifuddin qutuz berpangkalan di SMAIT Assyifa Boarding School Wanareja, nama ambalan ini dipilih berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah angkatan pertama Assyifa wanareja, Nevagreim. Pemilihan nama Saifuddin Qutuz dilatarbelakangi oleh pribadi dari raja islam yang memerintah Dinasti Mamluk ini, meski hanya satu tahun memerintah, ia berhasil mementaskan sebuah lakon krusial di arus waktu dan membelokkan sejarah dunia. Ia berhasil menyelamatkan peradaban Islam dan Eropa sekaligus yang nyaris tenggelam disapu invasi bangsa Mongol.
Dalam gerakan pramuka tingkat penegak kelancaran kegiatannya disokong penuh oleh peran Dewan Ambalan. Dewan ambalan terdiri dari kakak tingkat kelas XI yang melanjutkan mengambil ekstrakurikuler pramuka dan memiliki jabatan di kepengurusan dewan ambalan ketika kelas XII. Masa jabatan dewan ambalan memang terbilang singkat, hanya sekitar satu tahun sampai satu tahun setengah, karena ketika sudah kelas XII anggota dewan ambalan harus fokus dengan program sukses kelas XII. Harapannya di masa yang singkat tersebut, dewan ambalan mampu memberikan kinerja maksimal seperti yang pernah dilakukan oleh Sultan al-Muzhafar Saifuddin Qutuz atau yang kita sebut sebagai Saifuddin Qutuz.
Logo
ambalan Saifuddin Qutuz di sahkan hari Senin, 20 September 2021.
1. Tameng
segilima memiliki arti pertahanan
2. Warna
kuning memiliki makna bahagia dan optimis
3. Dua
tunas kelapa memiliki makna tingkatan pramuka penegak
4. Nama
Saifuddin Qutuz merupakan nama ambalan
5. Bintang
memiliki makna ketuhanan
6. Sosok
penunggang kuda merupakan penggambaran sosok Saifuddin Qutuz
7. 01.281
merupakan nomer gugus depan ambalan Saifuddin Qutuz
8. SMAIT
ABSW Subang merupakan pangkalan ambalan Saifuddin Qutuz berada
9. Tali melingkar warna hitam memiliki makna ikatan kuat yang melingkari anggota ambalan Saifuddin Qutuz
C. Serangkaian Acara Ambalan Saifuddin Qutuz
1. LAKUSAKUMLAK (Pelantikan dan
Pengukuhan Satuan Pramuka Tingkat Laksana)
Kegiatan
Lakusakumlak merupakan serangkaian acara bermula dari ujian SKU (Syarat
Kecakapan Umum), acara Turba (Turun Bawah), acara pengembaraan dan upacara
pelantikan Laksana. Perserta Lakusakumlak merupakan anggota dewan ambalan.
a) Ujian
SKU (Syarat Kecakapan Umum) tingkat Laksana
Merupakan
kegiatan pengujian yang dilakukan oleh pembina pramuka untuk mengetes
pengetahuan dan praktik kepramukaan yang dimiliki oleh Dewan Ambalan.
b) Turba
(Turun Bawah)
Merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh dewan ambalan, dimana mereka berperan menjadi
pembina pada pramuka tingkat siaga atau penggalang. Pembinaan di satuan pramuka
siaga dan penggalang sebagai syarat kenaikan tingkat laksana.
c) Pengembaraan
Pengembaraan
merupakan kegiatan survival yang dilakukan oleh dewan ambalan dengan menempuh
rute yang sudah ditentukan sebelumnya dan dengan membawa perbekalan yang
terbatas.
d) Upacara
Pelantikan Laksana
Serangkaian
upacara pelantikan pengukuhan kenaikan tingkat dewan ambalan dari Bantara ke
Laksana.
2. LAKUSAKUMBAN (Pelantikan dan
Pengukuhan Satuan Pramuka Tingkat Bantara)
Kegiatan
Lakusakumban merupakan serangkaian acara yang bermula dari ujian SKU (Syarat
Kecakapan Umum), acara Perti (Perkemahan Bakti) dan upacara pelantikan bantara.
Peserta lakusakumban merupakan anggota pramuka kelas XI yang dilaksanakan di
semester 1.
a) Ujian
SKU (Syarat Kecakapan Umum) tingkat Bantara
Merupakan
kegiatan pengujian yang dilakukan oleh Dewan Ambalan untuk mengetes pengetahuan
dan praktik kepramukaan yang dimiliki oleh Anggota Pramuka
b) Perti
(Perkemahan Bakti)
Merupakan
kegiatan perkemahan dalam rangka meningkatkan kemampuan mengenal dan bertahan
hidup di alam.
c) Upacara
Pelantikan Bantara
Serangkaian
upacara pelantikan pengukuhan kenaikan tingkat bantara untuk anggota pramuka
penegak.
3. Penerimaan Tamu Ambalan (PTA)
Kegiatan
PTA merupakan serangkaian kegiatan yang berawal dari upacara penerimaan tamu
ambalan untuk murid baru, pengenalan ambalan dan dewan ambalan gugus depan
kepada murid baru dan diakhiri dengan kegiatan hiking pencarian logo ambalan
yang telah disiapkan oleh dewan ambalan sebagai syarat pengukuhan sudha
diterima sebagai anggota ambalan.
4. Pemilihan Dewan Ambalan
Serangkaian
acara pemilihan umum untuk penentuan jabatan Pradana dan anggota dewan ambalan
lainnya sebagai pengurus ambalan untuk
periode berikutnya.
5. Latihan Rutin Pramuka
Merupakan
kegiatan pendalaman teori dan praktik kepramukaan yang dilakukan setiap hari
sabtu. Latihan rutin pramuka memiliki tujuan agar anggota pramuka ambalan
saifuddin qutuz dapat melalui ujian SKU dengan mudah dan tanpa hambatan.
D. Adat Pramuka yang dimiliki Ambalan
Saifuddin Qutuz
1. Senjata
Adat
Ambalan
Saifuddin Qutuz menetapkan pedang zulfikar sebagai senjata adat. Zulfikar
adalah pedang kuno dari pemimpin Islam, Ali bin Abi Thalib. Nabi Muhammad
memberikan Zulfikar kepada Ali di Pertempuran Uhud. Dari segi bahasa, nama
Zulfikar ditengarai berasal dari kata fiqār yang artinya “pembedaan atau
pembagian”. Secara istilah zulfikar diartikan sebagai pembeda antara benar dan
salah. Pedang zulfikar yang dimiliki oleh ambalan Saifuddin Qutuz bukan pedang
Zulfikar yang sebenarnya, hanya sebatas produk tirun sebagai simbol senjata
adat.
a.
Penggunaan
Pedang Adat Zulfikar
Pedang
adat digunakan pada setiap pembukaan acara dan penutupan acara khusus yang
dilakukan oleh ambalan Saifuddin Qutuz.
1) Tata
cara penggunaan pedang adat zulfikar
2) Pedang
adat di pegang dengan mengucap basmallah. Sunnah nabi muhammmad shalallahu
alaihi wassalam untuk membaca basmallah pada setiap memulai kegiatan
3) Membuka
selongsong pedang sebagai simbol dibukanya suatu acara dengan mengucapkan,
“Dengan dibukanya selongsong pedang adat ambalan Saifuddin Qutuz, dengan
demikian acara ini resmi dimulai”.
4) Setelah
pembukaan selongsong, arahkan pedang ke atas, dan ucapkan Saifuddin Qutuz,
serentak peserta upacara adat mengucapkan Jaya. Ucapkan Saifuddin Qutuz Tiga
kali, dan menjawab Jaya Tiga Kali.
5) Menutup
selongsong pedang sebagai simbol ditutupnya suatu acara dengan mengucapkan,
“Dengan ditutupnya selongsong pedang adat ambalan Saifuddin Qutuz, dengan
demikian acara ini resmi ditutup”.
6) Setelah
penutupan selongsong pedang adat, pedang disimpan ditempat yang aman.
2. Adat Balik Kanan Bubar Jalan
Setiap
Balik Kanan Bubar Jalan, anggota ambalan Saifuddin Qutuz mengatakan Saifuddin
Qutuz, Jaya. Untuk pengucapan Saifuddin Qutuz dilakukan ketika Balik kanan,
sedangkan untuk pengucapan kata Jaya dilakukan ketika sudah balik kanan dengan
posisi tangan kanan terlempar ke depan.
3. Adat Menyanyikan selamat datang
kakak
Setiap
ada pemateri yang hadir, baik pemateri internal maupun eksternal, dengan tanpa komando
anggota ambalan serentak menyanyikan yel-yel selamat datang kakak dengan
diiringi tepuk tangan.
Lirik
yel-yel selamat datang kakak
“selamat
datang kakak, selamat datang kakak, selamat datang kami ucapkan” 2 kali
“terimalah
salam dari kami yang ingin maju bersama-sama” 2 kali.
4. Adat panggilan Kakak
Dalam
Proses Pendidikan Kepramukaan hubungan Pembina dengan peserta didik adalah :
a.
Hubungan antara Pembina dengan peserta didik adalah seperti hubungan antara :
1)
Ibu dengan anaknya
2)
Bapak dengan anaknya
3)
Guru dengan muridnya
4)
Kakak dengan adiknya
5)
Sesama sahabat.
b.
Hubungan antara Pembina dengan peserta didik diwujudkan dalam panggilan sebagai
berikut :
1)
Ibunda atau Ayahanda, disingkat Bunda atau Yanda untuk Pembina Siaga
2)
Bucik atau Pakcik untuk Pembantu Pembina Siaga
3)
Kakak disingkat Kak untuk Pembina Penggalang dan para pembantunya
4)
Kakak disingkat Kak untuk Pembina Penegak dan para pembantunya
5)
Kakak disingkat Kak untuk Pembina Pandega
Ternyata
nama panggilan tersebut dianggap sebagai metoda yang paling ampuh dalam menjaga
hubungan antar sesama, penuh dengan pertalian, kerukunan dan persaudaraan.
Tidak membedakan Harta, Strata maupun Kasta
apalagi yang berbau Sara. Sistem panggilan Kakak- Adik ini telah diatur
dengan Dasar : SK Kwarnas Nomor : 137 Tahun 1987 tentang Penyempurnaan PP Gudep
Gerakan Pramuka.
5. Adat Api Unggun
Api
Unggun berasal dari dua kata, yaitu: api dan unggun. Kata api mempunyai
kesamaan kata dengan agni, geni, bromo, latu. Sedangkan kata unggun adalah
onggokan kayu atau timbunan kayu, atau tumpukan kayu. Api Unggun adalah api
yang dibuat atau dinyalakan pada unggun (timbunan kayu) agar nyalanya lebih
terang dan hangatnya lebih meluas untuk suatu kepentingan.
Makna
yang terkandung dalam api unggun adalah api yang berkobar menyala yakni
semangat yang membara. Juga panasnya api melambangkan kekuatan atau daya
pelebur perpecahan dan cahaya melambangkan petunjuk persatuan dan persaudaraan.
a.
Rangkaian
Adat Api Unggun
1) Persiapan
:
-
Semua peserta sudah berkumpul membentuk
lingkaran besar mengitari kayu api
unggun
-
Petugas : Pembawa Acara, Pembina
Upacara, Pemimpin Upacara, Pembawa Obor Utama, Pembawa Obor Dasa Darma, Petugas
Do'a - telah siap.
- Semua perlengkapan upacara telah dicek dalam keadaan lengkap serta siap digunakan.
2) Pelaksanaan
a) Pembawa
Acara Pramuka :
"Assalamualaikum
warokhmatullahi wabarakatuh ..."
"Salam
Sejahtera bagi kita semua ..."
"Salam
Pramuka ...."
"Di
malam yang hening dan sunyi, kita berkumpul membentuk lingkaran ..."
"Mempererat
rasa persaudaraan, agar rasa kasih sayang yang ada tetap terpatri di hati
..."
"Kita
sering kehilangan arah, agar kita tak tertusuk panah, maka kita perlu Pemimpin
Upacara ... "
b) Pemimpin
Upacara : Pemimpin upacara memasuki arena api unggun
c) Pembawa
Acara : "Kapal sudah tertambat di dermaga makna, lalu kita lempar sauh
agar mudah tuk berlabuh ..."
d) Pembawa
Acara : "Kami takkan bisa hidup sendiri, kami bisa berbuat untuk Gerakan
Pramuka, tak kan sempurna bila kami tak dibantu Kakak Pembina ..."
e) Pembawa
Acara : "Jemputlah Kakak yang telah banyak membantu kita, untuk hadir di tengah-tengah kita, agar kita
tenang dalam melakukan kegiatan ..."
f) Pemimpin
Upacara : Pemimpin upacara menjemput
Kakak Pembina - Kakak Pembina menempatkan diri di tempat yang
ditentukak, Pemimpin Upacara menempatkan diri di tempat semula menghadap Kakak
Pembina.
g) Pemimpin
Upacara : Pemimpin Penghormatan kepada Pembina upacara dan laporan pemimpin
upacara
h) Pembawa
Acara: "Malam ini kita berkumpul untuk melaksanakan Upacara Api Unggun
..."
"Kita terkadang hanya bisa
mengucapkan, namun sering kita tak menghayati ..."
"Apa lagi mengamalkan nilai-nilai
yang ada dalam Dasa Darma, cobalah
renungkan ..."
"Bagaimana bisa kita menjadi
panutan, sedangkan kita sendiri tak pernah berbuat ..."
“Kita masuki acara pokok api unggun ini,
dengan penyalaan obor utama, yang diikuti dengan api-api Dasa Darma ..."
i)
Petugas Pembawa Obor Utama : Petugas
pembawa obor memasuki arena api unggun di tempat yang ditentukan.
j)
Pembawa Acara : "Pembakaran Api
Unggun diawali oleh Pembina Upacara..."
Prosesi
Api Unggun :
Petugas
menyerahkan Obor Utama kepada Pembina Upacara.
Pembina Upacara
menyalakan obor Dasa Darma - di mulai dari Petugas Pengucap Dasa Darma kesatu.
Setelah
obor menyala - petugas pengucap Dasa Darma kesatu mengangkat obornya dan dengan lantang
mengucapkan darma ke satu, kemudian menyalakan obor pengucap darma kedua.
Setelah
obor kedua menyala, petugas pengucap Dasa Darma kedua mengangkat obornya dan dengan lantang
mengucapkan darma ke dua, kemudia menyalakan obor pengucap darma ketiga, dst
hingga10 obor Dasa Darma menyala semua.
Setelah
10 Obor Dasa Darma menyala - maka dilanjutkan dengan pengucapada moto Gerakan
Pramuka "SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Pembina
Upacara maju menyalakan api unggun
dengan obor utama, kemudian dilanjutkan dengan ke 10 obor dasar darma yang maju
bersama-sama menyalakan api unggun.
Setelah api menyala - semua kembali ke tempat masing-masing.
k) Pembawa
Acara: "Api-api Dasa Darma Gugahlah hati kami, agar kami dapat menghayati
dan mengamalkan nilai luhur Dasa Darma ..."
"Berilah kami semangat seperti
kobaran Dasa Darma"
"Api semangat akan membakar, gairah
mudahmu yang menggebu, tonggak telah terpancang, lanjutkan perjuangan ..."
"Tanpa kenal putus asa, kita akan
mengatur langkah, membuka kata tanpa makna, tuk taklukan dunia fana ...:
"Kakak jangan tinggalkan kami,
karena kami bukanlah apa-apa, banyak yang harus kami lakukan, tapi tanpa
bimbinganmu tak ada yang dapat kami perbuat ..."
"Kakak ... Kami masih butuh petuahmu, yang dapat
menggugah kami untuk berbuat, untuk itu marilah kita dengarkan amanat pembina
upacara ..."
l)
Pemimpin Upacara: “Untuk amanat
istirahat di tempat grak”
m) Pembina
Upacara: “Amanat pembina upacara”
n) Pemimpin
Upacara: “Siap Grak”
o) Pembawa
Acara: "Dikala suka terkadang kami lupa, dikala kami berduka selalu
menyebut nama Mu..."
"Tuhan Bimbinglah kami agar tetap
di jalan MU. Untuk itu marilah kita panjatkan doa ..."
p) Petugas
Doa : Memimpin dan membacakan doa.
q) Pembawa
Acara: "Ada pertemuan ada perpisahan, ada awal ada akhirnya ..."
"Tapi kami ingin akhir dari acara
api unggun ini, bukan akhir dari pengabdian kami pada Gerakan Pramuka"
"Kita telah melaksanakan acara
pokok api unggun, dan untuk menandai berakhirnya acara ini, kita dengarkan
laporan Pemimpin Upacara yang dilanjutkan dengan penghormatan kepada Pembina
Upacara"
r) Pemimpin
Upacara : Laporan pemimpin upacara dan penghormatan kepada Pembina Upacara
s) Pembawa
Acara: "Kakak pembina upacara dapat meninggalkan arena Api Unggun, namun
kami masih mengharapkan kehadiran Kakak untuk tetap dalam lingkaran
persaudaraan walaupun acara pokok telah selesai ..."
t) Pembawa
Acara: "Acara penyalaan api unggun telah selesai. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa memberikan limpahan taufik dan hidayah kepada kita semua. Amin ya robbal
alamin. Terimakasih. Wassalamualaikum warokhmatullahi wabarokatuh. Salam
Pramuka ..."
Catatan
:Upacara penyalaan api unggun selesai, dilanjutkan dengan acara atraksi yang
biasanya dipimpin oleh Pembawa Acara yang lain.
E. Struktur Pramuka Ambalan Saifuddin
Qutuz
1.
DEWAN AMBALAN
Untuk mengembangkan kepemimpinan di ambalan, dibentuk Dewan Ambalan Penegak, yang disingkat Dewan Ambalan. Dewan Ambalan dipimpin oleh seorang ketua yang disebut Pradana dengan susunan sebagai berikut:
a.
Seorang ketua yang disebut Pradana.
b.
Seorang wakil ketua.
c.
Seorang sekretaris yang disebut Kerani.
d.
Seorang Bendahara yang disebut Juang
e. Seorang Pemangku Adat.
1) Kegiatan,
kewenangan, tugas dan mekanisme Dewan Penegak antara lain:
-
Tugas Dewan Ambalan merencanakan dan
melaksanakan program berdasarkan Keputusan Musyawarah Penegak.
-
Masa bakti Dewan Ambalan adalah satu
tahun.
-
Musyawarah Penegak dilaksanakan
sedikitnya 1 (satu) tahun sekali yang dihadiri oleh seluruh anggota Ambalan
dengan acara:
·
Mengevaluasi kegiatan yang telah
dilaksanakan.
·
Merencanakan kegiatan ambalan yang akan
datang.
·
Membicarakan adat istiadat ambalan.
·
Memilih pengurus Dewan Ambalan masa
bakti berikutnya.
·
Apabila diperlukan, Ambalan dapat membentuk
Sangga. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Ambalan dapat membentuk Sangga Kerja,
misal sangga kerja untuk penarian dana sponsorship.
2) Program
Kerja Per Bidang
a) PROGRAM KERJA PEMANGKU ADAT
-
Membantu dan mengkoordinir semua
kegiatan latihan rutin.
-
Membantu melaksanakan program kerja
per-bidang
-
Membantu DKA dalam menjalankan semua
tugas
-
Mengadakan koordinasi dengan pradana dan
pengurus DKA
-
Mengkoordinasi DKA dalam pembuatan
program kerja
-
Mengadakan rapat triwulan dan 6 bulanan
-
Mengkoordinasi kegiatan yang ada di
program kerja.
b) PROGRAM
KERJA DEWAN KEHORMATAN
-
Pelantikan, pemberian TKK, tanda
penghargaan dan lain-lain kepada Pramuka Penegak yang berjasa atau berprestasi.
-
Pelantikan Pemimpin dan Wakil Pemimpin
Sangga serta Pradana.
-
Tindakan terhadap pelanggaran kode
kehormatan.
-
Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak.
-
Anggota yang dianggap melanggar sebelum
diambil tindakan diberi kesempatan untuk membela diri dalam rapat Dewan
Kehormatan.
c) PROGRAM
KERJA PRADANA
-
Mengkoordinir dan mengontrol setiap kegiatan yang berlangsung
-
Membantu kinerja dari masing-masing
bidang
-
Membantu
menyelesaikan keluhan dari masing-masing bidang
-
Membantu pemangku adat dalam
mengkoordinasi kegiatan ambalan.
-
Mengadakan koordinasi dengan pemangku
adat dan Ka.Gudep
-
Membantu masing-masing ketua bidang
manjalankan tugas
d) PROGRAM
KERJA SEKRETARIS/KERANI
-
Mengagendakan surat masuk dan surat
keluar
-
Mengarsipkan seluruh data Pramuka,
membuat absensi kegiatan, membuat berita acara kegiatan dan membuat notulis
rapat
-
Membuat laporan administrasi setiap 3
bulan
-
Mengadakan pelatihan administrasi gugus
depan kepada anggota pramuka.
-
Membantu Ka.Gudep mengurus
keadministrasian ambalan.
e) PROGRAM KERJA BENDAHARA/JUANG
-
Mengadakan uang kas setiap bulan.
-
Mengembangkan usaha mandiri milik
koperasi.
-
Melaksanakan kegiatan dana dan
usaha.
-
Memberikan keterangan bukti uang kas masuk dan
keluar.
-
Membuat laporam keuangan setiap bulan
-
Membantu Ka.Gudep dalam mengelola
keuangan ambalan.
f) PROGRAM
KERJA BIDANG GIATOP
-
Memberikan materi peraturan baris ber
baris.
-
Mengadakan senam pramuka pada saat
latihan.
-
Mengadakan baksos
-
Mengamankan peralatan Pramuka
-
Mengumpulkan inventaris barang.
-
Membukukan keluar masuk barang Pramuka
-
Mengadakan alat-alat pramuka yang masih
kurang
-
Membagi petugas bergilir (junior) dan
melatih upacara pembukaan dan penutupan setiap hari sabtu sebelum latihan rutin
setiap hari minggu
g) PROGRAM
KERJA TEKSPRAM
-
Mengadakan evaluasi materi
-
Memberikan materi tentang Pramuka kepada
peserta.
-
Menyiapkan dan membuat jadwal
materi.
-
Membuat kurikulum Pramuka.
-
Memberikan tugas pada anggota yang tidak
hadir pada latihan rutin
-
Memeriksa catatan yang telah di berikan
setiap satu bulan sekali
-
Mengadakan pelatihan keterampilan
dibidang tekspram.
h) PROGRAM
KERJA LITEV
-
Mengevaluasi kegiatan secara umum
-
Mengadakan blanko isian untuk
mengetahui yang hadir atau tidak
hadir.
-
Bekerjasama dengan pradana pradani untuk
mengetahui kegitan latihan.
-
Membuat daftar atau bagan atau diagram
evaluasi kelayakan kegiatan ambalan selama 1 tahun.
-
Mengadakan rapat bidang litev setiap 1
bulan sekali.
-
Mengevaluasi kegiatan ambalan selama 1
bulan.
-
Mengadakan iuran diluar uang kas guna
membeli perlengkapan yang belum lengkap.
-
Membuat kelayakan peralatan ambalan
selama 1 tahun.
i)
PROGRAM KERJA LITBANG
-
Mengadakan rapat antar bidang litbang 1
bulan sekali.
-
Mencari informasi tentang pramuka terbaru
( perkembangan pramuka).
-
Mencari
informasi tentang kegiatan pramuka disekolah lain.
-
Memberikan informasi tentang latihan
atau tidak latihan.
-
Membuat laporan penelitian 3 bulanan.
-
-SEKIAN- -